Navigate Your Career

Sebagian orang dengan mudah dan penuh kepastian telah berhasil menemukan arah hidup mereka. Dengan begitu, mereka mampu menjaga setiap transisi kariernya dengan sangat baik, sehingga menjadi pribadi dengan peran yang tidak tergantikan di dunia ini. Namun, sebagian lagi malah sering bingung menetapkan tujuan atau ke mana harus melangkah. Lantas, bagaimana sebenarnya kita bisa menavigasi atau mengarahkan karier kita secara baik dan benar? Berikut beberapa pandangan yang bisa kita jadikan renungan bersama untuk meraih kemajuan karier.

Navigasi 1: Kenali tanda-tanda alam navigasi

Tuhan Sang Pencipta secara luar biasa telah menetapkan ke mana seharusnya langkah karier kita. Bakat, minat, talenta, mimpi-mimpi adalah tanda-tanda alam yang Tuhan berikan sebagai sinyal arah karier yang perlu kita tuju. Tugas kita adalah mengeksplorasi dan mengembangkan semua bakat, minat, dan talenta kita secara maksimal. Semakin maksimal kita memberi waktu mengembangkan hal-hal tersebut, semakin mudah dan semakin jelas pilihan arah karier yang perlu kita tetapkan.

Sasaran akhir karier yang jelas dan spesifik akan menjadi acuan bagi keseluruhan perjalanan karier kita.

Berhentilah terapung-apung dalam lautan ketidakpastian karier.

Ambil waktu untuk merenungkan karier spesifik apa yang Tuhan inginkan untuk Anda raih. Jika Anda menganggap sasaran akhir karier ini sangat penting, rekrut pelatih karier untuk menolong Anda menemukan sasaran karier. Investasikan waktu dan biaya secara cukup untuk menentukan pelabuhan akhir karier yang ingin Anda capai. Tetapkan tujuan karier, atau orang lain yang akan melakukannya untuk Anda. Tidak mengambil keputusan arah karier berartinya kita membiarkan arah karier kita ditentukan oleh orang lain.

Jika kita tidak mempunyai tujuan karier bagi kita sendiri; maka sepanjang hidup kita akan kita habiskan untuk merealisasikan tujuan hidup orang lain.

Tahap ini adalah tahap yang sangat penting dalam proses navigasi karier, karena tahap-tahap navigasi lainnya akan sangat terpengaruh dengan tahap penentuan pelabuhan akhir yang kita tuju.

Navigasi 2: Menetapkan pelabuhan-pelabuhan persinggahan

Sebuah perjalanan karier untuk mencapai pelabuhan akhir kerier adalah pelayaran sepanjang kehidupan. Kita memerlukan pelabuhan-pelabuhan persinggahan yang kita pilih, pastikan bahwa pelabuhan persinggahan tersebut membawa kita semakin dekat dengan pelabuhan akhir yang telah kita tetapkan sebelumnya. Pelabuhan persinggahan kita perlukan tidak saja untuk mengisi bahan bakar karier, membersihkan kapal dari sampah yang mengganggu, namun juga tempat di mana kita perlu menukar, menambahkan, atau mengubah peralatan-peralatan yang kita butuhkan dalam perjalanan mencapai pelabuhan akhir. Pengetahuan dan keterampilan-keterampilan baru kita kembangkan di setiap pelabuhan "antara" ini.

Navigasi 3: Serial keputusan untuk tetap menuju tujuan

Dalam perjalanannya sebuah kapal yang berlayar untuk sebuah tujuan, ternyata proses yang harus dilalui tidak mudah. Angin yang bertiup kencang dan gelombang yang besar tidak saja menghantam dan menggoncangkan kapal karier, namun dapat mengubah arah kapal karier kita. Bila kita tidak mempunyai keterampilan mengemudikan kapal karier, maka semakin hari semakin melenceng arah karier kita. Benar bahwa kita tidak mampu mengubah arah angin yang bertiup dan menerpa kapal karier, namun ingatlah bahwa dengan keterampilan-keterampilan baru yang kita kembangkan di pelabuhan antara/persinggahan, akan memampukan kita untuk tetap mengarahkan kapal karier agar selalu mencapai pelabuhan berikutnya. Saya tidak dapat merubah angin, tetapi saya bisa menyesuaikan layar untuk selalu mencapai tujuan.

I can't change the direction of the wind, but I can adjust my sails to always reach my destination.

Setiap kali badai menerpa kapal karier, setiap kali itu pula kita perlu mengambil keputusan-keputusan untuk mengubah layar agar kapal karier kita tetap mengarah ke jalur pelayaran yang seharusnya. Saat badai karier menerpa, dapat saja untuk sementara waktu kita menurunkan layar dan membiarkan diri sementara waktu terombang-ambing di tengah laut sambil menunggu badai mereda, untuk kemudian kita memasang layar kapal karier kita kembali.

Navigasi 4: Melihat mercusuar

Dalam menjalani pelayaran, perhatikanlah mercusuar, sebuah bangunan tinggi dengan sorot lampu yang kuat. Pelatih karier atau para senior yang mempunyai posisi lebih tinggi adalah mercusuar Anda. Mereka menolong Anda untuk menandai daerah-daerah karier yang berbahaya, misalnya karang dan daerah laut yang dangkal. Kedudukan mereka dan pendapat-pendapat mereka adalah cahaya lampu mercusuar untuk membantu navigasi karier agar Anda tidak menabrak karang atau karam di laut yang dangkal. Untuk itu, bijaklah dalam menyikapi setiap pendapat dan menyaringnya untuk menjadi bekal keterampilan guna mengarahkan kapal karier menuju pada arah yang benar.


Tips & Kesimpulan

  1. Kendalikan karier atau orang lain akan mengendalikan karier Anda. Jika Anda tidak mempunyai tujuan karier yang jelas, maka seumur hidup perjalanan karier Anda adalah merealisasikan tujuan karier orang lain.
  2. Pastikan pelabuhan antara/persinggahan yang Anda pilih mendekatkan Anda ke pelabuhan akhir dan pastikan pelabuhan tersebut meningkatkan kemampuan Anda untuk menempuh perjalanan karier berikutnya.
  3. Oleh angin yang sama kapal yang satu menuju Timur, kapal yang lain menuju arah Barat. Bukan arah angin yang menentukan ke mana mereka pergi, melainkan pengaturan layar. Disitulah peran Anda untuk menjadi nakhoda.
  4. Milikilah mercusuar-mercusuar yang tinggi dengan lampu sorot yang kuat, agar Anda terhindari dari menabrak karang atau karam.

Sudahkah Anda menavigasi karier Anda? Jika sudah, bertekunlah. Jika belum, mulailah sekarang juga.

Previous Post Next Post