"Sukses adalah HAK saya. Sukses bukan milik orang-orang tertentu, sukses milik Anda, milik saya, dan milik siapa saja yang menyadari, menginginkan, dan memperjuangkan sepenuh hati". Andrie Wongso

Dalam dunia kerja, baik di lingkungan pabrik ataupun perkantoran kata "HAK" adalah salah satu kata yang digemari oleh mayoritas karyawan, terlebih pada awal tahun saat Surat Keputusan Gubernur tentang Upah Minimum Regional (UMR) dipublikasikan. Bagi karyawan level pelaksana, hak yang paling sering dimaksud adalah "HAK" untuk memperoleh Upah Minimum Provinsi (UMP), sedangkan bagi level menengah, kenaikan gaji setiap tahun adalah "HAK" yang selalu dinanti-nantikan. Sementara bagi level manajer, peningkatan karier atau promosi adalah "HAK" yang mereka harapkan dari perusahaan. Sejarah mencatat bahwa upaya memperjuangkan hak-hak karyawan tersebut acap kali berujung dalam bentuk demonstrasi (demo).

Bagaimana menurut Anda? Benarkah ketiga HAK yang disebutkan di atas memang merupakan HAK Karyawan? Atau sebenarnya pemikiran kita yang terbalik? Jangan-jangan tiga hak tersebut justru HAK perusahaan? Benarkah perusahaan lalai memenuhi hak karyawan, atau justru karyawan itu sendiri yang lalai di dalam memperjuangkan hak-hak nya? Jenis hak-hak karyawan yang mana yang terabaikan?

1. Fokuslah kepada perjuangan untuk meraih HAK STRATA 1

HAK STRATA 1 adalah HAK dalam genggaman dan kendali penuh karyawan. Yang termasuk di dalam Hak Strata 1 adalah: hak esensial untuk menjadi pribadi yang sukses, hak esensial untuk menjadi pribadi yang unggul, hak untuk menjadi pekerja teladan, hak untuk menjadi pribadi yang pantas direkomendasikan, serta hak untuk mencukupi segala kebutuhan keluarga. Hak Strata 1 adalah hak esensial yang diperjuangkan oleh pribadi mandiri, yaitu pribadi yang tidak membutuhkan tameng atau bumper orang lain. Upah seseorang pada awal kerjanya bisa saja masuk dalam kelompok upah terendah, namun bila karyawan tersebut secara tekun, ulet menambah keterampilannya setiap hari, maka dia pasti akan menjadi pribadi yang unggul, direkomendasikan oleh banyak orang dan pada akhimya akan dipromosikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Hanya sebagian kecil orang bersedia untuk berjuang meraih Hak Esensial Strata 1, karena memang tidak mudah. Kemauan yang kuat, disiplin yang tinggi, keuletan dalam menghadapi masa sulit dan sikap pantang menyerah dalam menghadapi jalan buntu sangatlah diperlukan. Jika Anda mengejar Hak Strata 1, maka reward dari perusahaan dan lingkungan akan mengejar Anda. Perusahaan dan komunitas dengan senang hati memberikan Hak Strata 1 kepada karyawan, karena Anda memang layak (YOU Deserve) untuk menerimanya.

Bagaimana Caranya Meraih Hak Strata 1?

  1. Focus. Investasikan 30% waktu, 30% tenaga, dan 30% uang penghasilan kita untuk hak ini.
  2. Knowledge & Skill. Tambah pengetahuan dan keterampilan dari buku, para senior, dan program sertifikasi keahlian.
  3. Success Community, Bergaullah dengan orang orang yang sukses meraih Hak Strata 1; Ingat pepatah "Besi menajamkan Besi; Manusia menajamkan sesamanya".

"Jika kita lunak pada disi sendiri, maka dunia akan keras kepada kita. Sebaliknya, jika kita keras pada diri sendiri maka dunia akan lunak kepada kita". Andrie Wongso.

2. HAK STRATA 2

Hak dalam kategori ini, sebenarnya bukanlah hak. Hak dalam kelompok ini diterima oleh karyawan karena bantuan pihak lain atau otoritas yang lebih tinggi dari perusahaan atau bahkan karena belas kasihan. Mungkin saja Anda sebenarnya belum pantas menerima sesuatu, namun karena sebuah kebijakan bersifat umum dan menyeluruh, maka Anda ikut menikmati. Contoh: Anda memperoleh kenaikan gaji setiap tahun karena adanya ketentuan UMP baru. Anda memperoleh kenaikan gaji karena pertolongan kenaikan inflasi. Anda mendapatkan penyesuaian gaji karena masa kerja atau gaji Anda berubah karena upah "sundulan". Banyak karyawan yang tanpa sadar terkungkung dalam perjuangan meraih Hak Strata 2 saja, padahal Hak Strata 1 jauh lebih bernilai untuk diperjuangkan. Demo tuntutan UMP yang ditujukan kepada perusahaan, adalah bentuk perjuangan Hak Strata 2. Padahal, sejatinya Anda justru perlu melakukan demo atau protes keras kepada diri Anda sendiri, yaitu demo menuntut diri Anda sendiri mengapa Anda belum mendapat hak diri Anda sendiri untuk sukses. Tuhan sudah memberi bakat, minat, dan talenta yang sangat besar di dalam diri Anda untuk berkembang secara maksimal. Tuhan ingin Anda sukses dan berhasil. Ubah orientasi Anda, tinggalkan Hak Strata 2 dan raih Hak Strata 1. Lahir dalam keadaan miskin, sejatinya tidak membuat kita menjadi miskin seumur hidup. Boleh miskin dalam hal materi. Tapi tidak boleh miskin mental.

"Jika anda terlahir dalam kemiskinan itu bukanlah kesalahan Anda, tapi jika Anda mati dalam kemiskinan itu adalah kesalahan Anda" Bill Gates.

Kesimpulan:

  1. Apa pun situasinya, lakukan yang terbaik untuk perusahaan setiap hari. Karena yang terbaik dari Anda setiap hari adalah anak tangga untuk kesuksesan Anda berikutnya.
  2. Hak-Hak yang Terabaikan (Hak Strata 1), dapat Anda raih dengan cara Focus, Knowledge & Skill, serta Success Community.
  3. Karyawan yang mampu meraih Hak-Hak Strata 1; tidak pernah memusingkan dirinya dengan hak-hak strata 2, karena strata 2 bukan levelnya dan telah terlewati dengan sendirinya. Bagaimana dengan Anda?

JIKA KITA LAYAK DAN PANTAS, MAKA TANPA PINTA DAN PAKSA, SEGALA HAK YANG DIBUTUHKAN AKAN TERSEDIA.

Previous Post Next Post